Rabu, 11 Januari 2017

ANAKKU, MALAIKAT PELINDUNGKU

Keberuntungan tidak melulu dihubungkan dengan materi atau kekayaan. Orang beruntung tidak selalu karena mendapatkan sesutu yang didambakan banyak orang, kadang sesuatu yang menurut orang lain biasa saja atau tak penting menurut orang lainnya justru Itulah keberuntungan yang luar biasa menurut orang lainnya.

Saya adalah Salah satu ibu yang sangat beruntung Karena memiliki anak yang bernama lengkap ” Athaya Aziz Sheikh”. Arti namanya tidak penting kali ya…Yang paling penting buat saya dia adalah utusan Allah SWT atau “malaikat pelindung” yang dikirim ketika saya sedang berada di titik ketidakberdayaan, dititik ketidakmampuan, dan dititik kelemahan.
Saya ingat betul setiap kejadian yang paling terpuruk dalam hidup saya, mas azis memyelamatkan dengan caranya sendiri seolah olah Alloh sudah atur semua. Ketika suatu waktu saya melahirkan anak kedua dengan operasi cesar, sementara saya belum sadarkan diri dengan penuh kasih mas azis lah yang nungguan adiknya di kamar khusus bayi.
Ketika kami pulang ke rumah dengan bayi baru, mas azis memerankan sosok kakak yang luar biasa, padahal waktu itu usianya masih 5 tahun. Tak pernah sekalipun merasa cemburu dengan adik barunya. Malah selalu siap membantu mamanya menjaga adiknya. Terkadang waktu Untuk bermain pun tak dimanfaatkannya, hanya Untuk bantu saya di rumah.
Sebagai keluarga yang tinggal di perantauan, kami tidak memiliki sanak keluarga yang dapat dimintai bantuan. Meskipun ada diantara tetangga yang bisa dimintai bantuan, saya berusaha meminimalisir bantuannya dengan dalih tak Ingin merepotkan orang lain.
Suatu waktu papanya azis harus pindah tempat kerjanya Karena dipromosi ke luar kota, keadaan memaksa suami tak bisa pulang setiap hari. Beliau hanya bisa pulang seminggu sekali. Terbayang kan saya dengan 1 bayi berusia 1 bulan Dan anak 5 tahun tanpa asisten rumah tangga. Yup…! Tak bisa diungkapkan dengan kata- kata “nikmat”nya. Si baby 1 bulan kadang rewel tengah Malam, saya menyusui nya semalam suntuk kadang sampai lecet Karena keseringan (maaf) dihisap bayi. Terkadang saya sehari semalam hanya tidur 1-2 jam saja. Itu pun gak langsung, dicicil kadangkala hanya 10 menit, 15 menit dan seterusnya. Yang paling “indah” jika saya kurang enak badan, sy sebagai ibu tetap harus tetap terlihat “tegar” Untuk anak-anak saya. Aaahh…kalau dijabarkan semua, takkan cukup berlembar lembar kalimat yang dapat mewakili kenikmatanku saat itu.
Beruntungnya saya memiliki anak seperti mas azis, ketika papanya gak ada di rumah dia menjadi andalan mama. Ketika saya masak, mandi, dan sebagainya mas azis lah yang nungguin bayi kami. Tengah malam sering keganggu sama adik juga gak pernah marah, belajar pelajaran selalu sendiri tak pernah minta bantuan mama. Sering sekali mengambilkan air minum untuk saya. Dia anak yang tangguh ketika mamanya rapuh. Saya sebagai wanita biasa sekaligus sebagai ibu kadang menatapnya penuh haru dan berdoa dalam hati untuk kebaikannya hidupnya kelak dewasa. Setiap saat saya tak henti-hentinya berterimakasih kepada Allah SWT atas anugerah cinta yang luar biasa ini.
Saya selalu menganggap bahwa dia adalah “tangan Tuhan” yang hadir Untuk menegarkan hati saya, pelajaran dari-Nya agar saya bisa lebih sabar lagi,nikmat-Nya yanga selalu harus diayukuri oleh saya, betapapun itu hanya dari seorang anak berusia 5 tahun. Terimakasih Kasih ya Alloh telah mengirimkan malaikat kecilmu ke rumahku. Tak mungkin saya bisa melewati masa-masa berat itu Tanpa sentuhan tangan-Mu..
Saya ingat ada suatu kutipan ayat dalam Al-quran yang menyebutkaan bahwa,”Setelah Kesulitan Pasti Akan Datang Kemudahan” dan alhamdulillah setelah semua kesulitan, saya semakin tegar dan tangguh dalam menjalani hidup. Saya tahu ini hanya sebagian kecil dari suatu perjalanan kisah rumah tangga yang harus saya tempuh, dan saya akan selalu siap Untuk berjuang dengan segala kemungkinan yang akan terjadi selama perjalanan kami ini.Hingga akhirnya kami akan sampai di garis finish yang ditentukan Allah SWT dalam keadaan sebaik baiknya iman. Aamiin
Harapan dan doa tak terhingga untuk mas azisku semoga menjadi anak soleh, ketegaran dan semangat menolongnya terjaga hingga kelak dewasa, Jadilah orang yang bermanfaat Untuk orang yang lemah, aamiin Allohumma aamiin. Terimakasih telah menjadi anak yang baik ya nak, Mama sayang banget sama mas Azis.
10 januari 2017
Sidoarjo

Artikel Terkait

adalah seorang Ibu dari dua anak hebat dan Penulis Buku. Bisa dihubungi di Facebook atau email yetinurma82@gmail.com


EmoticonEmoticon