Jumat, 05 Januari 2018

Curug Dengdeng, Pesona Wisata Tasikmalaya Selatan yang Masih Perawan

Tags






Anda bosan dengan wisata yang biasa dan itu-itu saja? Jika iya, mungin Anda butuh sesuatu yang baru dan masih asli atau masih perawan. Salah satu destinasi wisata yang tengah hits di daerah Tasikmalaya Selatan adalah Curug Dengdeng. Air terjun yang digadang-gadang akan menjadi pariwisata andalan masa depan Kabupaten Tasikmalaya ini menyuguhkan pemandangan dan air yang begitu alami alias masih belum banyak terjamah.

Curug Dengdeng saat kemarau

Pujian dari seorang psikolog, fenomenolog dan budayawan asal Belanda, Martinus Antonius Weselinus Bouwer yang mengatakan bahwa "tanah pasundan terlahir ketika Tuhan sedang tersenyum" itu memang sangat beralasan, mengingat tak sedikit tempat menakjubkan di tanah pasundan. Curug Dengdeng bisa dikatakan salah satu dari banyaknya tempat keren tersebut. Hanya saja yang menjadi daya tarik lebih Curug Dengdeng adalah karena air terjun ini masih sangat alami, belum banyak diketahui orang. Sejauh ini masih wisatawan setempat yang memanfaatkan wisata ini, meskipun baru-baru ini telah dikunjungi oleh sebuah televisi swasta untuk acara trip dan adventure.

Cerita Dibalik Keindahan Curug Dengdeng

Curug Dengdeng sangat cocok dijadikan destinasi wisata bagi Anda yang suka wisata alam bebas atau blusukan ke tempat-tempat masih perawan. Anda bisa melakukan touring motor, sepeda atau bahkan mobil pribadi atau umum hingga sampi di tempat itu. Seperti halnya tempat wisata lain yang selalu memiliki sisi cerita mistis, air terjun ini juga memiliki sejarah unik yang selalu diceritakan oleh orang tua zaman dulu. Saya sebagai salah satu anak yang lahir dan besar di sekitar air terjun itu, tentu saja paham akan cerita dibalik indahnya Curug Dengdeng.


Curug Dengdeng saat musim penghujan

Konon katanya, Curug Dengdeng ini dahulu kala dijadikan tempat persembunyian tentara DI/TII pada masa pemberontakan. Dan yang lebih melegenda adalah cerita pertarungan maha dahsyat antara Pangeran Jaya Laksana dan Pangeran Jaya Nalangsa. Keduanya melakukan adu ilmu kanuragan dengan sebuah perjanjian bahwa yang kalah akan terlempar ke bawah curug dan yang menang akan tetap di atas curug.


Zaman saya masih kecil dulu, air terjun itu memang belum seramai sekarang bahkan banyak orang tua yang mencegah anaknya untuk datang ke sana. Berbagai alasan dikemukakan yang intinya menakuti kami untuk tidak pergi ke sana karena adanya unsur mistis. Tetapi bagaimana pun saya dicegah, namanya remaja ya tetap saja pergi tanpa izin sekalipun (jangan ditiru ya adik-adik :D). Hikmahnya adalah saya jadi tahu perbedaan Curug Dengdeng zaman dulu dan sekarang hehe.

Pesona Keindahan Alam yang Ditawarkan Curug Dengdeng

Jika dibandingkan dengan Curug Dengdeng zaman dulu, keadaan air terjun sekarang tentu saja banyak berubah ke arah yang lebih baik. Jika zaman dulu tampak semacam air terjun di tengah hutan belantara sekarang jauh lebih tertata dan terawat rapi. Bukan saja soal jalan menuju curug yang lebih bersahabat saja namun juga tentang kerapian, kebersihan dan fasilitas yang ada di sana. Dahulu masih jalan setapak, sekarang sudah bisa dilewati mobil bahkan sudah terdapat tempat parkir yang memadai.

Umpakan atau tingkatan pada Curug Dengdeng

Bicara masalah pesona alamnya sudah tak perlu diragukan lagi deh. Air terjun yang memiliki ciri khas tiga umpak (tingkatan) itu sungguh elok dipandang mata. Terletak di Sungai Cikembang yang berhulu dari Gunung Raja dan bagian hilirnya sungai Cikembang, Curug Dengdeng memiliki 3 tingakatan air terjun. Di bagian atas, anda bisa menikmati panorama alam perpaduan air yang bening dengan sawah yang membentang juga pohon kelapa begitu asyik dinikmati apalagi diabadikan dijamin hasil swafotomu dilike banyak orang jika diupload. Tingkatan yang kedua, Anda bisa menikmati sedikit air terjun dari tingkatan pertama dan juga pemandangan seperti yang tadi. Tingkatan paling bawah, saatnya Anda memuaskan hobby bermain airmu. Berenang di bawah air terjun tentu saja memiliki sensasi tersendiri. Jangan lupa pakai kamera yang ramah air ya, karena banyak tempat di bawah air terjun yang pasti membuat Anda ingin terus memotret.

Swafoto dari puncak tertinggi Curug Dengdeng saat musim kemarau

Rute Menuju Curug Dengdeng


Jika Anda berminat untuk mengunjungi Curug Dengdeng, Anda terlebih dahulu harus siap mental dan tenaga. Karena perjalanannya cukup jauh dari Kota Tasikmalaya, tepatnya di Desa Tawang Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya. Jika dari arah Bandung, ke luar dari Tol Cileunyi menuju arah Tasikmalaya. Ketika sudah sampai di Kota Tasikmalaya, Anda harus menuju ke arah selatan ke Kecamatan Cikatomas. Jika sudah sampai Cikatomas, Anda harus mengambil jalan yang ke kiri ke arah Desa Tawang (tepatnya di pertigaan SPBU Cikatomas).

Tingkatan Pertama

Yang menjadi Challengge tersendiri adalah jalan rayanya yang masih belum terlalu bagus dan medan yang berkelok-kelok selama perjalanan Tasik-Cikatomas. Diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi.Jika dulu jalan Cikatomas-Tawang rusak parah, alhamdulillah sekarang sudah bagus dan lumayan mulus.Nah, setelah sampai di depan SMP N 3 Pancatengah, Anda harus belok kiri melalui jalan kampung berbatu yang sudah disemen. Ikuti saja jalannya, jika tidak yakin boleh bertanya pada penduduk sekitar. Selama perjalanan menuju Curug Dengdeng, jangan sia-siakan kesegaran udara yang tentu saja full oksigen yang bagus untuk kesehatan paru-paru Anda, buka pintu, matikan AC dan hirup udara segarnya.


Kegiatan meyenangkan di Curug Dengdeng

Perjalanan ke Curug Dengdeng dari Tasikmalaya bisa menggunakan mobil pribadi atau umum bahkan sepeda motor. Jika memanfaatkan kendaraan umum, dari Tasikmalaya Anda harus naik bis jurusan Cikatomas-Tawang (TKM) yang akan mengantarkan Anda hingga Desa Tawang. Dari Desa Tawang, Anda bisa naik ojek hingga Curug. Menggunakan sepeda motor pun bisa lho, saya dulu kuliah di Tasikmalaya dan setiap pulang kampung sering naik motor dengan Bapak (kenangan indah dengan Bapak Alm :) )

Fasililitas di Curug Dengdeng

Ketika akan menuju sebuah tempat wisata, tentu fasilitas yang tersedia menjadi pertimbangan Anda. Karena jika sudah tahu tentang fasilitas di sana, Anda akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan tepat supaya liburannya menjadi mengesankan tanpa hambatan apapun. Nah, kalau di Curug Dengdeng sendiri sekarang sudah mulai komplit fasilitasnya. Pihak pengelola Curug terus melakukan perbaikan-perbaikan hingga menjadikan tempat wisata itu semakin nyaman dan patut untuk dikunjungi.

Makan nasi liwet komplit

Adapun fasilitas yang tersedia di Curug Dengdeng adalah: WC, warung makan yang menyediakan menu liwet khas sunda plus ikan bakar dan ayam bakar, mushola, parkir luas, panggung seni (digunakan jika ada kegiatan tahun baru atau disewa orang dll), kolam pemancingan dan pelampung untuk berenang di bagian bawah air terjun. Untuk masuk ke Curug dengdeng ini Anda tak perlu merogoh kocek sampai dalam, karena bayarnya murah banget. Anda hanya perlu bayar parkir untuk motor Rp 5000 dan untuk mobil Rp 10.000.

parkir yang luas

Sangat murah bukan? Yah, untuk menikmati sebuah wisata alam bebas nan eksotis ini memang tak perlu bayar mahal, karena masih terbilang baru dikelola. Tetapi ingat, dimana pun Anda berwisata, kewaspadaan tetap nomor satu ya, dan jangan buang sampah sembarangan. Jagalah alam kita nan eksotis itu supaya anak cucu kita tetap bisa menikmati keindahannya kelak.

Tersedia pelampung

Sudah tertarik? Cuss...!! Nikmati alamnya, nikmati airnya dan rileks.



Jika ingin tahu lebih banyak lagi tentang Curug Dengdeng, Anda bisa mengikuti perkembangannya di Fanspage Facebook "CURUG DENGDENG" dengan ketua pengelola Pak Tutang Sumpena.

Artikel Terkait

adalah seorang Ibu dari dua anak hebat dan Penulis Buku. Bisa dihubungi di Facebook atau email yetinurma82@gmail.com


EmoticonEmoticon