Ibu
A : “ Iiihh mom anak saya mah udah pinter baca sejak umur 3 tahun.” dengan
ekspresi wajah yang sangat bangga ibu A menceritakan putra tunggalnya yang
sudah bisa baca sejak umur 3 tahun.
Ibu
B : “ Sama mom malah anak saya mah sudah les calistung dari usia 2 tahun, udah
pinter baca, tulis dan menghitung.”
Terdengar
familiar kan? Hehe..
Ya
begitulah keadaannya anak-anak Indonesia kita tercinta ini pada umumnya sangat
pintar baca bahkan sejak masih kanak-kanak tetapi tidak suka baca. Bisa
ditengok anak-anak di lingkungan terdekat saja di tampat anda tinggal ada nggak
anak yang tiap mainnya bawa buku? Yang bawa gadget hampir semua kan? Sepertinya
anak yang gak bisa memainkan gadget adalah anak yang gak gahul, betul? Anak yang bertitel “bintang kelas”, juara olimpiade
matematika, juara ini juara itu dengan jumlah piala tak terhitung tetapi di
rumah lebih banyak main game atau nonton televisi daripada baca buku.
Maka
tak heran Beberapa bulan yang lalu ada sebuah penelitian yang merilis laporan
berjudul World’s Most Literate Nations yang disusun oleh Central Connecticut State University tahun
2016, menyebutkan bahwa peringkat literasi Indonesia berada di urutan ke 60
dari 61 negara yang diteliti. Tidak kalah mencengangkan dengan itu, survei tiga
tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan pada tahun 2012
mengungkapkan bahwa hanya ada 17,66 persen anak-anak Indonesia yang memiliki
minat baca, sementara, yang memiliki minat menonton mencapai 91,67 persen.
Artinya hanya ada 1 dari 10 anak di Indonesia yang memiliki minat baca, dan 9
dari 10 anak Indonesia lebih menyukai untuk menonton televisi. Itu masih tanuh
2012 sekarang tahun 2017 dimana serbuan “gadget”
terus menerus menghujani anak-anak kita yang masih polos.
Betul
sekali saya paham masalah minat baca memang keliatannya tak segenting masalah
pangan atau energi, akan tetapi jika diabaikan bagaimana nasib bangsa ini ke
depannya dengan bekal generasi bangsa yang memiliki tingkat literasi sangat
rendah?
Baca juga : Kenapa Harus Kartini, Bukan Cut Nyak Dien?
Mari kita bahas bagaimana sih ciri
anak yang sudah memiliki minat membaca?
Anak
yang sudah memiliki minat membaca buku akan sangat terhibur dengan buku, akan
sangat fokus baca buku dimana pun dan kapanpun, raut muka yang sumringah ketika
lihat buku baru apalagi ketika ke toko buku atau ke perpustakaan, meskipun
belum bisa baca tapi dia sudah sangat tergila-gila pada buku.
Bagaimana sih cara menumbuhkan
minat membaca buku pada anak?
Untuk
menumbuhkan minat membaca pada anak diperlukan upaya yang terus menerus,
konsisten, komitmen, antara kedua orang tua anak. Anak suka membaca buku tidak
terjadi begitu saja dan tidak pula terjadi dengan instan, perlu proses yang
panjang yang amat serius. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat menjadi acuan
bunda ayah dalam upaya menumbuhkan minat membaca pada anaknya :
1.
Bacakan Buku Bahkan Ketika Anak Masih Di
Dalam Kandungan
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa bayi harus distimulasi bahkan ketika masih dari
dalam kandungan. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa bayi yang mendapatkan
stimulasi dari kedua orang tuanya akan lahir dengan otak yang lebih cerdas. Penemuan terbaru
adalah membacakan ayat suci Alquran maupun buku kepada anak dalam kandung
terutama oleh ibundanya akan menghasilkan pertumbuhan syaraf otak yang lebih
pesat daripada hanya mendengarkan musik Mozzart!
2.
Konsisten Membacakan Buku
Ketika
bayi baru lahir ke dunia lanjutkan kebiasaan membacakan buku meskipun bayi
kelihatannya belum mengerti tetapi hal ini sangat bagus juga untuk
mengstimulasi indera pendengarannya. Lanjutkan terus hingga bayi mulai tertarik
pada buku ketika umurnya menginjak 4-5 bulan, dia mulai merespon dengan
menendang nendang, berusaha mengambil buku dari tangan kita, hingga kemudian
keluar ocehan-ocehan yang menandakan dia mulai merespon cerita kita.
3.
Buatlah Jadwal Membaca Buku Sekeluarga, Diskusikan Isi Dari
Buku Yang Sudah Dibaca
Kita
sebagai orang tua adalah role model
pertama yang dilihat anak. Jadilah contoh yang baik, karena anak kita adalah
peniru yang ulung. Membuatkan jadwal membaca adalah salah satu bentuk
menumbuhkan semangat bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Banyak
ilmu-ilmu baru yang akan di dapat dari membaca buku, banyak tempat-tempat yang
jauh akan dapat kita kunjungi lewat bacaan. Diskusikan hasil membaca buku
dengan anak sehingga anak akan merasa lebih semangat lagi mencari
pengetahuan-pengetahuan lainnya.
4. Sediakan Buku-Buku Yang Menarik Di
Rumah, Buatlah Tempat Menaruh Buku Senyaman Mungkin
Tak
dipungkiri anak yang hobi baca buku lahir dari keluarga yang peduli literasi.
Pada umumnya mereka akan memiliki perpustakaan yang nyaman di rumahnya. Memang
sih ya seberapa semangatnya kita orang tua memiliki keinginan supaya anaknya
memiliki kesukaan pada buku jika di rumah tidak disediakan buku, itu hanya akan
menjadi angan-angan saja. Alhamdulilah sekarang tidak perlu lagi mengimpor
buku-buku yang cocok untuk balita, karena sudah banyak penerbit Indonesia yang konsisten
membuat buku khusus balita.
5.
Buat Jadwal Rutin Ke Toko Buku Atau
Perpustakaan
Untuk lebih menggairahkan minat membaca anak,
kita bisa membuat jadwal berkunjung ke pertustakaan umum yang ada di kota kita
atau pergi ke toko buku. Buatlah kegiatan ini seasyik mungkin hingga anak
merasakan betapa serunya dua tempat ini.
6.
Bermain Sambil Belajar Dengan Kartu
Sudah
banyak kartu belajar yang beredar di pasaran. Ini bisa digunakan sebagai media
bermain sekaligus belajar anak. Anak-anak pasti akan menyukainya
7.
Hilangkan Hal-Hal Yang Dapat Membuat
Perhatian Anak Terbagi
Menumbuhkan
minat membaca ditengah gencarnya serangan teknologi yang notabene katanya adalah kemajuan zaman memang dibutuhkan usaha yang
lebih ekstra lagi. Membiasakan membaca buku sejak bayi jauh lebih mudah
daripada ketika anak sudah terlanjur kecanduan gadget. Selalu ada pilihan yang
terbaik untuk sebuah kebaikan bersama. Dan meniadakan televisi atau hal-hal lain
yang membuat anak terlena seperti gadget atau playstation dan lain-lain adalah
pilihan yang tepat.
Itulah
beberapa kiat yang dapat dijadikan acuan dalam menumbuhkan minat membaca pada
anak. Jadi menumbuhkan minat membaca itu bukan pekerjaan sehari dua hari,
tetapi terus menerus dari ketika anak masih dalam kandungan hingga anak
memiliki kebutuhan dengan sendirinya pada buku. Ingat satu hal bahwa sangat
penting memberikan pengalaman pre membaca (pre
reading experience) yang menyenangkan supaya anak menjadi suka terhadap
buku, bukan hanya sekedar bisa baca buku. Anak yang bisa baca buku belum tentu
suka membaca buku!
EmoticonEmoticon