Seorang
wanita yang sudah menikah adakalanya membuat keputusan untuk menunda memiliki
momongan karena berbagai alasan. Adapula diantaranya yang memang sengaja
memberi jarak kehamilan supaya tidak terlalu berdekatan dengan anak sebelumnya.
Maka menggunakan alat kontrasepsi adalah sebuah solusi yang sangat membantu mewujudkan
tujuan Anda. Apapun alasannya, terkadang sangat sulit untuk mengambil keputusan
dalam pemilihan alat kontrasepsi yang aman dan minim resiko.
Tak
dapat dipungkiri sekarang sudah begitu banyak alat kontrasepsi yang bisa
menjadi alternatif Anda dalam menentukan pilihan. Namun sebagai wanita yang
cerdas Anda harus tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk
kontrasepsi yang dipilihnya. Karena tak sedikit yang mengeluhkan berbagai
masalah yang datang dikemudian hari, dari yang ringan hingga yang sangat berat.
Oleh karena itu penulis akan mengupas kelebihan dan kekurangan dari empat jenis
kontrasepsi yang bisa menjadi pilihan Anda.
1. IUD
IUD adalah plastik
berbentuk huruf T diletakkan di dalam rahim yang berguna untuk menghadang
sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada 2 jenis IUD :
·
IUD yang terbuat dari tembaga yang bisa
bertahan selama 10 tahun. Contohnya ParaGard.
·
IUD yang mengandung hormon yang harus
diganti setiap 5 tahun sekali. Contohnya Mirena.
Kelebihan
IUD adalah tidak memerlukan perawatan rumit, waktu pemakaian sekali untuk
jangka panjang, resiko infeksi dalam 20 hari setelah pemakaian sangat kecil, dan
dapat cepat subur kembali jika dilepas. Sementara kekurangannya adalah
berpotensi kram, biaya pasang yang lumayan mahal, letaknya dapat bergeser, paraGrad
bisa mengakibatkan siklus menstuasi tidak teratur dengan volume haid yang lebih
banyak, ada resiko tubuh akan menolak
IUD, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
2. Patch (koyo)
Koyo yang ditempel pada
kulit ini melepaskan hormon estrogen dan progestin. Biasanya ditempel di perut
bagian bawah, bokong atau lengan.
Kelebihan Patch adalah membuat haid lebih teratur,
dapat digunakan saat di kolam renang, saat berolahraga maupun saat mandi.
Kekurangannya adalah dapat menyebabkan iritasi kulit, meningkatkan tekanan
darah sehingga mudah pusing, tidak tepat untuk wanita perokok dan yang berusia
lebih dari 35 tahun, tidak tepat juga untuk wanita yang berat badannya lebih
dari 90 kg dan tidak menghindarkan dari Infeksi Menular Seksual (IMS).
3. Spermisida
Spermisida dapat
berbentuk jeli, busa, atau krim yang fungsinya membunuh sel sperma. Bahan ini
ditempatkan pada vagina 30 menit sebelum berhubungan seksual. Kelebihannya
adalah mudah ditemukan dengan harga yang terjangkau dan dapat digunakan
bersamaan dengan jenis kontrasepsi lainnya. Kekurangannya adalah meningkatkan
resiko IMS dan iritasi.
4. Diafragma
Diafragma adalah
kontrasepsi menyerupai kubah yang diletakkan pada mulut rahim sebelum
berhubungan seksual. Kontrasepsi ini terbuat dari karet dan digunakan bersamaan
denga spermisida. Alat ini harus tetap dipakai setidaknya sampai 6 jam setelah
pemakaian. Kelebihannya adalah bebas hormon, harganya terjangkau, dapat dipakai
ulang setelah dicuci, efektif mencegah kehamilan hingga 96%. Sementara
kekurangannya adalah dapat menimbulkan iritasi pada jaringan vagina, pengguna
butuh waktu dalam pemakaiannya, tidak melindungi dari IMS.
Itulah kelebihan
dan kekurangan dari keempat alat kontrasepsi yang terbilang belum familiar ini. Anda bisa menentukan pilihan
seseuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Mudah-mudahan bisa menjadi salah satu
alternatif kontrasepsi yang sedang Anda cari selain yang sudah populer di
pasaran.
EmoticonEmoticon