Minggu, 14 Mei 2017

Cerpen Fantasi, Subgenre : Alternate World (Me and King of Devil)


Ide : Gadis SMA yang selalu di bully oleh teman-temannya karena miskin, tiba-tiba berubah seratus derajat karena kejadian aneh yang menimpanya ketika sedang rekreasi di hutan.
Premis : Kisah seorang gadis miskin yang selalu menjadi bulan-bulanan temannya di sekolah tiba-tiba menjadi seseorang berpengaruh di sebuah negeri yang sangat asing. Ia menjadi bulan-bulanan dengan peran berbeda dan dicintai banyak orang.
POV : 1
Tokoh : Edenia, Kenzhi, Natania, Maria, Ultrax, Nina
Setting : Hutan, Devil world
Subgenre : Alternate World
*
Dengan perasaan sangat lelah kupandangi patung mengerikan mirip monster itu. Perlahan-lahan aku maju beberapa langkah dengan ragu. Aku tengadah menatap persis ke matanya, bola mata hijau sangat buas, tanduk yang tajam dan kokoh, gigi menyeringai seolah ingin menelanku iiihhh serem aku mundur beberapa langkah.
“Edeeen! Si lelet sedunia cepetan bersihkan patung itu! Kita mau foto selfi tau!” Natania anak kepala sekolah berteriak di belakangku sambil mencak-mencak.
“A..a..ku ta..kut” ujarku pelan.
“Apa? Tuan putri takut?” tiba-tiba Maria muncul di belakangku dan mendorong tubuhku hingga aku memeluk monster itu.
“Bagaimana kalau kita suruh si lelet ini untuk mencium bibir monster itu?” Nina dengan ide gilanya muncul. 
Aku gemetaran.
“Ide bagus Nin, tunggu apalagi lelet ayo naik dan cium tuh bibir monster!”
Dengan susah payah aku berusaha naik ke atas monster itu, dan persis didepan wajahnya aku menunduk takut. 
“tolooongg, aku takuuut! Patungnya hiduup!” Aku menjerit, sekilas aku melihat mata hijau monster tersebut bergerak.
Mereka anak-anak orang kaya yang suka bully aku siang dan malam itu malah tertawa riang melihatku ketakutan.  

“Eh Eden sudah lelet, penakut lagi, payah Lu!” seru Natania, disambut tawa teman-temannya.  
Ya, aku sudah biasa dengan semua itu. Aku yang tak mempunyai ayah dan ibu juga saudara yang baik, harus rela diperlakukan tak wajar oleh mereka yang merasa paling hebat dan berpengaruh di sekolah. Jika aku tak mengikuti keinginan mereka, pasti aku sudah dikeluarkan dari sekolah tersebut.

Tiba-tiba ranting pohon diatas patung itu retak dan jatuh tepat di atas kepalanya. Angin kencang mulai menerpa diiringi dengan suara petir. Semakin lama semakin kuat badai menerbangkan berbagai tumbuhan yang ada disekitar gereja tua dan patung tersebut. Si maria CS malah lari terbirit-birit tak memperdulikanku. Aku berpegangan kuat pada tanduk patung, namun tiba-tiba ranting pohon mengenai dahiku, darah keluar deras aku memeluk kepala patung dengan kuat berharap tidak jatuh. Darahku mengalir melewati dahi, hidung dan akhirnya masuk ke mulut patung itu. Aku hampir kewalahan tak kuat menahan badanku sendiri ketika sesosok bayangan putih bersayap keluar dari patung tersebut. Dan aku pun tak ingat apa-apa lagi.

*
Aku terbangun dengan kaget. Dimana aku? kuputar pandanganku. Langit yang hitam berkabut, sebelah kiri kulihat danau yang hitam, sebelah kanan pepohonan yang gersang, Dimanakah ini? Apakah aku di neraka? Aku mencoba bernapas dengan wajar. Perlahan aku beranjak duduk, kupegang dahiku tak ada yang sakit. Aku celingukan. Beberapa kali aku mengingat-ngingat, apa aku pernah ke sini? Kok seperti pernah melihat dunia ini?

“Halo my Queen, terimakasih telah melepaskan kutukanku. Setelah lama tertawan di patung monster jelek itu akhirnya aku bisa bebas di World Devil ini. Welcome my Queen!” sebuah suara menggema mengagetkanku.  Aku terperanjat,  menoleh ke kanan, ke kiri, belakang dan atas tak ada siapa-siapa. “Siapa kamu?!” aku berteriak. Bayangan putih yang aku lihat semalam itu tiba-tiba muncul dihadapanku. Aku kaget dan loncat ke belakang. Mahluk itu berkepala persis manusia berwajah ganteng, berambut putih gondrong, dengan kaki mirip kuda plus sayap putih persis sayap unicorn. Di kepalanya bertengger sebuah mahkota kecil, ada bola permata warna biru di tengahnya yang terlihat berkilau. “Kamu siapa? Dan apa maumu dariku? Aku tak punya apa-apa?”  

“Kamu adalah ratuku, ratu dari segala klan di Devil World ini. Klan Vampire, Lycan, Penyihir dan Troll semua tunduk atas perintahmu. Terkecuali Klan Penyihir yang masih belum patuh dan menyebabkan aku tertahan di tubuh patung selama 750 abad” jelas laki-laki misterius itu.

Aku hanya menatapnya heran dan tidak percaya.   

“Sebentar lagi mereka akan menyambutmu Ratu Edenia! Ramalan akan kedatanganmu sudah lama berhembus di negeri ini.” lanjutnya lagi. Aku masih melongo. Ratu! Ratu apaan? Pasti dia ini orang jahat! Aku mulai curiga.

Belum sempat aku berpikir panjang dan meminta penjelasan lainnya dari lelaki aneh itu, tiba-tiba dia mengibaskan sayapnya itu. Sebuah tongkat berwarna perak mengkilat sudah ada di tangannya. Aku tercengang, beberapa kali aku mengucek-ngucek mata tak percaya dengan apa yang kulihat. Tongkat itu darimana datangnya? Belum juga aku mengajukan pertanyaan itu, tongkat yang dipegang pria aneh itu dengan ajaib mengeluarkan sinar keemasan menuju ke arahku.

Aku hendak menghindar, namun begitu sulit beranjak dari tempat berdiriku. Sesuatu terjadi dengan diriku, cahaya itu berkumpul di atas kepalaku lalu berputar-putar mengelilingi badanku. Kemudian berhenti tepat di telapak tangan kananku yang terbuka. Perlahan aku mencoba memegangnya, rasa dingin dan nyaman terasa ketika memegang benda aneh itu. Aku memegangnya erat, terasa ada energi ajaib yang merasuki tubuhku yang tadinya lemas. Aku merasa lebih bertenaga, merasa bahagia, merasa lebih hidup dari sebelumnya.

To be continue...:)


Artikel Terkait

adalah seorang Ibu dari dua anak hebat dan Penulis Buku. Bisa dihubungi di Facebook atau email yetinurma82@gmail.com


EmoticonEmoticon