Selamat
pagiii…
Pernah
nggak sih teman-teman penulis kesel banget karena naksahnya tak kunjung menjadi
buku?
Haduh,
kok naskahku nggak diterbit-terbitkan! Padahal sudah nunggu lamaa… sampai
jamuran wkwk…
Kok
naskah dia lagi dia lagi yang diterbitkan, aku kapan dong? Gemes pengen nyokot
pipi editor, ups!
Padahal
angan-angan memegang buku karya sendiri sudah ada di depan mata.
Terbayang-bayang terpajang nama sendiri di cover buku, aduhai indah sekali.
Apalagi jika terjual dengan manis, bukan hanya lumayan terkenl tapi juga
mendapatkan keuntungan materi (lumayan untuk membeli mobil… uhuk!).
Sayang,
itu hanya angan-angan saja, naskah yang selama ini udah dinanti-nantikan
bakalan cepat menjadi buku masih antri untuk proses selanjutnya. Padahal acc
nya sudah dari tahun yang lalu. Huhuhu… siapa nih yang begini? Ahahaha bukan
saya lo ya.
Teman-teman,
tahu tidak kalau buku saya yang seri Materkids : Meneladani Sofat dan Karakter
Rasulullah Saw itu prosesnya cukup lama? Iya pertama kali ajuin proposal naskah
itu adalah bulan Januari tahun 2018 yang lalu. Sekitar satu bulanan naskah acc
dan disuruh melengkapi. Saat itu naskah saya bentuknya berupa kumpulan kisah
keteladanan nabi. Perlu sekitar dua tahun untuk terbit menjadi buku seperti
sekarang.
Keren kan buku saya? Hehe
Ceritanya
setelah lama tak ada kabar kelanjutannya, saya pun mempertanyakan naskah
tersebut. Pihak penerbit memberikan nomor editor agar saya dapat berkomunikasi
lewat whatshapp. Lewat Wa, saya disuruh merevisi dan menambahkan kekurangan
naskah. Saya pun melakukannya dengan cepat dan antusias dong, berharap cepat
naik cetak kan haha… apalagi ini terbilang naskah yang pertama kali di acc
penerbit mayor.
Tetapi
apa daya, hingga tahun 2019 yang lalu naskah saya itu belum ada kemajuan. Jalan
di tempat dan editor pun tak bisa berbuat apa-apa. Saya pun mulai hopeless dan
mencoba move on mengharapkan naskah
di penerbit lain. Alhamdulillahnya, saya kan setiap akhir tahun banyak kirim
naskah, ada beberapa yang juga acc di penerbit lain, Masya Allah. Iya, ini
kebiasaan saya. Setiap akhir tahun orang lain mah pada mudik atau liburan, saya
mah nguprek nulis naskah wkwk… semoga tahun ini mah bisa umroh atau liburan
kali ya, kayak orang lain.
Tapi
jangan salah, akhirnya berbuah manis lo. Sekitar akhir tahun 2019, Editor buku
Masterkids ini menghubungi saya lagi dan menyatakan keinginannya akan naskah
saya. Naskah saya yang semula kumpulan kisah keteladanan beliau mau ubah
menjadi naskah pictbook berseri. Tidak tanggung-tanggung, ada sepuluh seri. Oh
iya, dulu naskah saya ini sudah dibeli putus lo, tetapi ketika diubah menjadi
pictbook, saya kembali dibayar per bukunya. Alhamdulillah, rezeki penulis.
Memang
tak mudah mengubah kumpulan kisah menjadi pictbook, karena kan sudah berubah
target pembacanya juga. Yang awalnya untuk anak SD, berubah menjadi untuk anak
TK/Paud. Walau begitu, saya sangat antusias menyambutnya. Beberapa kali
mengalami revisi dan masukan, editor memang harus benar-benar bertanggungjawab
akan isi buku. Karena ini kan menyangkut kisah nabi yang semuanya bersumber
dari hadits. Beli buku referensi, Konsultasi sama Ustad, nonton channel berbagai
Ustad, dan lain-lain saya lakukan. Alhamduilillah akhirnya selesai dan
naskahnya oke. Setelah itu, untuk buku
panduan orang tuanya pun direview oleh psikolog langsung. Benar-benar serius
dan berusaha sebaik mungkin pokoknya.
Setelah
selesai, karena waktunya mepet, agar bisa PO sebelum bulan Ramadhan, editor
menghubungi beberapa illustrator untuk bekerjasama. Dan, kini buku serial
Masterkids : Meneladani Sifat dan Karakter Rasulullah Saw sudah siap menemani
hari-hari adik-adik di rumah. Sebuah perjalanan yang lumayan panjang dan berliku
tetapi mencapai akhir yang manis. Alhamdulillah puas saya. Semua perjalanan itu
tentu saja atas kehendak Allah Swt. Dan, tak ada satu hikmah pun yang tak dapat
kita ambil dari kejadian apa pun. Proses panjang ini pada akhirnya membuat saya
lebih santai lagi dalam proses menunggu buku terbit dan yang pasti terus
menulis dan kirim.
Ngomong-ngomong
soal kok nggak terbit-terbit sih naskah saya? Saya akan menuliskan beberapa
alasan penerbit kenapa lama menerbitkan naskah versi saya. Kenapa ya?
1.
Naskahnya banyak atau overload
Banyak penerbit mayor yang
kedatangan naskah bertubi-tubi. Bayangkan saja semakin hari semkain banyak
penulis baru bermunculan. Bisa jadi antrian naskah itu ribuan. Biasanya jika
sudah banyak antrian naskah, jika ada tema yang menarik ya tetap saja akan diacc.
Semacam tabungan naskah. Resikonya naskah lama terbitnya. Bahkan bisa
bertahun-tahun. Ada satu naskah saya yang editornya bilang naskah saya acc,
tapi kemungkinan dikerjakannya tahun depan. Begitulah, naskah kalian berada
dalam antrian tersebut dan, taka da cara lain selain kalian harus bersabara
menunggu. Menunggu memang bukan hal yang mudah, makanya alangkah lebih baiknya
kalian lanjut menulis naskah yang lainnya saja, jangan menunggu terus ya. Siapa
tahu ada rezeki di tempat lain.
2.
Ada prioritas
Penerbit juga memiliki prioritas.
Jika ada naskah yang memang perlu segera diterbitkan ya akan didahulukan
ketimbang punya kamu. Itu sih sangat wajar, mengingat penerbit kan juga bisnis.
Nah, jika naskahmu dianggap biasa-biasa saja alias tidak urgent, ya harus
terima prosesnya lebih lama.
3.
Menunggu momentum
Adakalanya penerbit itu menunggu momentum
yang tepat untuk menerbitkan sebuah buku, agar hasilnya maksimal tentunya. Momentum
seperti menyambut bulan suci ramadhan, ya buku yang diprioritaskan yang
berkaitan dengan Ramadhan dan momentum-momentum yang lainnya. Nah, jika
naskahmu memang cocoknya untuk menyambut momentum tertentu, maka harus menunggu
hingga waktunya tiba. Kalau tidak tahun ini berarti tahun depan.
Nah,
begitu ya menurut saya kenapa naskah kalian tak kunjung terbit. Tetapi jangan
berkecil hati apalagi baper, akan tiba saat yang indah seperti saya atau bahkan
lebih mungkin jika kalian bersabar. Jangan lupa ada takdir Allah juga yang
pastinya Maha Mengatur Semua Hal. Allah tahu mana yang terbaik untuk kalian. Insya
Allah.
EmoticonEmoticon